Posts

Showing posts from November, 2020

Mentirakati Kerja

Das Kapital mengkritik sikap penumpukan uang yang berlebihan pada satu titik. Sebeneranya bukan hanya penumpukan uang berlebihan tapi penumpukan uang itu sendiri. Tapi dengan uang yang dibagi rata untuk semua orang tidak akan selamanya uang itu akan memberikan kemasyalahatan pada setiap masyarakat. Bahkan mungkin bisa jadi menaikkan kriminalitas karena sikap tidak siap pada uang itu sendiri. Benarkah hal tersebut? Apakah uang sejatinya merupakan surat kuasa yang menunjukan bahwa diri kita berkuasa. Beberapa penjelasan akan dimulai. Goerge Simmel menjelaskan dalam Philosophie der Gelden bahwa uang adalah kebebasan. Ketika kita memberikan sejumlah uang kepada anak kita, kita akan melihat bahwa mereka diberi kebebasan untuk membeli barang, dengan barang yang mereka beli akan menentukan kesadaran yang akan dibentuk oleh diri mereka. Uang erat sekali dengan kekuasaan ketika kita berbicara tentang kebebasan. Sebenarnya bagaimana Ekonomi itu terbentuk? Mengapa kita terlalu terbur

Metafisika Postmodern : "Ada" itu Seperti Lamaran digantung.

Bagi kalian yang pernah nglamar orang terus digantung, antara dijawab atau tidak. Bahkan sampai keselnya sampai minta buat ditolak. Selamat, jika anda pernah di gantung anda telah mempelajari Nietzsche untuk bisa mengafirmasi ya dan tidak sekaligus. Manusia yang melampaui akan bisa menghadapi ya atau tidak atau bahkan ya dan tidak sekaligus. Tapi ada yang menarik ketika menhadapi tetaki penggantungan diri anda, seperti beragam pertanyaan dan kesimpulan muncul di kepala anda, jika anda beruntung anda mungkin bisa menjadi seorang filsuf besar melalui fenomena ini, kalau mungkin anda juga bisa mendapatkan Nobel. Teka teki yang tak berujung, bahkan kegamangan dimodelkan menurut Rumi bahwa Tuhan memang tidak bisa didefinisikan. Kalau dia bisa didefinisikan maka dia bukan Tuhan lagi. Tapi melalui model Tuhan menurut Kierkegaard, Tuhan memang tidak bisa didefinisikan tapi bisa didekati. Mungkin itulah salah satu fungsi agama yaitu untuk bisa mendekati Tuhan.  Melalui model Tuhan, "Ada&qu

Membaca Soekarno#4

Membahas Soekarno memang awalnya menarik, bagaimana kita bisa melihat beragam pemikir dunia yang di bendel melalui tulisannya. Sebuah methode untuk keliling dunia secara murah. Cukup dengan membayar sejumlah uang kita bisa melakukan ziarah perjuangan beragam masyarakat di dunia. Mulai dari Kemerdekaan Indonesia, Filiphina, India dan sebagainya. Beragam kekuarang barat dan kelebihannya tersaji dalam analisanya. Hanya saja cukup membosankan karena tulisan Sukarno mulai mudah untuk di tebak. Jika pada awal membaca anda akan terkesima bagaimana pemikiran Soekarno yang kaya. Tapi pada pertengahan seolah pemikirannya itu telus berulang. Tidak enak untuk dibaca linear untuk sekali selesai, alias membosankan. Sebenarnya tulisan ini bukan beride dari Soekarno, tapi dari Emha Ainun Najib. Terkadang saya mengalami kegelisahan yang memerlukan jawaban, tapi jawaban cepat yang ingin diselesaikan justru terkadang menimbulkan pertanyaan baru dan lebih susah untuk diselesaikan. Emha alias Cak Nun menga