Cartesian Telah Kembali

Seperti apa pentingnya pikiran Cartesian? Setidaknya itulah yang membentuk pikiran kita selama kita belajar pada jenjang pendidikan.

Mungkin aku tidak pintar tapi aku tahu apa yang sedang aku lakukan? Apakah kalimat tadi merupakan kalimat yang reduksionis. Sebenarnya apakah reduksionis itu sendiri. Mungkin buat saya simple saja, itu seperti kita ngomong yang jelas lah. Langsung kepokok pembicaraan saja. Tidak usah bertele-tele. Biacara yang efektif. Mungkin gambaran tadi adalah gambaran yang menjelaskan tentang bagaimana reduksionis itu sendiri, sedikit kata untuk bisa menjelaskan banyak hal. Tapi juga bukan hanya itu, mungkin dalam sains kita tahu apa yang disebut pulpen adalah benda yang bisa digunakan untuk menulis.
Itu dia reduksi, karena sebenarnya pulpen bisa saja buat membunuh orang, bisa buat tanda cinta atau sebagainnya. Tapi kita batasi pulpen untuk bisa menulis saja biar tidak bertele-tele. Coba banyangkan akan ada berapa pengetahuan yang harus dicatat jika reduksionis tidak dilakukan.
 
Kritik pada Capra?
 
Sebelum kita mulai tentang kritik pada Capra, kita mulai dulu dengan apa yang dilakukan oleh Capra pada Decartes. Fritjof Capra terlalu mengkritik pikiran reduksionis karena dunia bergerak sangat kosmis. Dia mulai mengkritik beragam pemikiran pasca atau yang sejalan dengan argumentasi dari Rene Decartes, mulai dari Newton dalam Matematika dan Fisika. Atau Sigmund Freud dalam Psikoanalisa. Dia mengomentari dengan memberikan alternative seperti Albert Einstein atau Carl Gustav Jung. Oke saya pikir argumentasi dari Capra lumayan bagus untuk menjelaskan adanya analisa baru tentang pengetahuan. Tapi Fisika Modern atau Psikonalisa Jung juga masih membutuhkan analisa reduksionisme dari Descartes. Kalau tidak maka buku Fisika Modern dan Bukunya Carl Gustav Jung hanyalah buku yang bertele-tele.
 
Kritik pada Pendidikan?
 
Akh kalau ditanya pendidikan di Indonesia seperti apa? Jelas pendidikan di Indonesia sebenernya pendidikan yang mirip jaman Arab pada masa jahiliah. Orang terlau mengagungkan hafalan. Jangankan kartesian yang belajar untuk membandingkan satu dengan lain. Saya pikir pelajar di Indonesia yang
hafal 2x2=4 pun, beberapa tidak mengerti maknanya. Apakah pola pikir Cartesian itu penting? Setidaknya kita tahu bahwa segala sistem pendidikan di
dunia mengajak kita berfikir. Melalui komparasi rasional, melakukan interpretasi dan presentasi, dimana ketika kita sampaikan kita harus mereduksi dengan kata yang bisa dimengerti oleh banyak orang. Saya pikir itu penting pikiran gaya Cartesian untuk mengurangi disrupsi informasi.

Comments

Popular posts from this blog

Apolonian dan Dynosian Sekaligus

Install Driver WiFi

Privacy ADB GMS