Membaca Soekarno #3
Mungkin sepertinya Soekarno salah membaca Hegel, atau mungkin saya yang salah membaca Hegel. Walaupun salah membaca setidaknya Soekarno juga memiliki tafsiran sendiri tentang Filsafat Roh milik Hegel. Sepengatahuan saya roh yang ingin dijelaskan oleh Hegel adalah esensi dari pengetahuan (Geistwissenschaft). Sementara Roh yang ingin dijelaskan oleh Soekarno adalah semangat pada jiwa. Dengan berlandaskan juga pandangan Soekarno pada pemikiran Roussou. Soekarno ingin menjelaskan bahwa tidak akan terjajah seseorang jika Geest (bahasa belanda bahasa hegelnya sebenarnya Geist) dari orang yang tidak terjajah. Soekarno ingin menjelaskan bahwa pembangunan mental merdeka itu penting. Saya tidak tahu apakah itu merupakan sebuah ide juga yang digagas oleh Menteri Pendidikan sekarang yaitu Nadiem Makarim, tapi kontext merdeka dari apa yang dibawakan oleh Soekarno lebih cenderung untuk menolak sistem permodalan karena imperialisme dan kapitalisme bersifat menindas. Sebaliknya kebijakan dari Nadiem M