Posts

Showing posts from May, 2021

Diam adalah Pertanda Tidak Cerdas

Abstract : Tulisan ini mengkritik pandangan bahwa diam adalah ciri kecerdasan. Beragam argument yang muncul dari pandangan ini sebenarnya kurang kuat. Terkadang pandangan diam adalah ciri kecerdasan adalah sikap ketidak mampuan kita untuk menkomunikasikan sesuatu. Bagaimana jika kita tidak berbicara, akankah Dosen harus diam ketika dia mengajar? Apakah Dokter harus diam ketika konsultasi? Lalu bagaimana methode komunikasi yang baik dalam diam, jika diam sendiri adalah tidak berbicara. Banyak media untuk berbicara. Perupa akan membuat lukisan untuk berbicara. Wartawan akan menulis untuk berbicara. Jika kita tidak melakukan wanwancara pekerjaan dapatkah kita mendapatkan uang?  Ada media yang mengungkapkan bahwa orang berilmu banyak akan lebih banyak diam ketimbang orang berilmu sedikit. Benarkah pandangan itu? Kita mulai dari pertanyaan, "Bagaimana kita bisa menentukan kecerdasan seseorang?". Kita menentukan kecerdasan seseorang menurut apa yang dia interpretasikan pada kejadia

Perang dan Kekerasan

Apakah pertahanan itu melulu tentang perang? Bagaimana dengan ketahanan tubuh. Perlukah kita membeli senjata terbaik dari Israel atau Rusia untuk bisa mempertahankan Tubuh kita? Iya kita memang jelas melawan Covid dan kita berperang melawannya. Langkah cerdas dilakukan oleh Menteri Pertahanan dengan membeli senjata dari Rusia (Niatnya). Luar biasa cerdas sekali, kita sebagai orang biasa pasti akan berfikir bahwa perang ini harus dilawan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Tapi saya rasa itu kurang revolusioner. Kita perlu senjata untuk menembak mati Covid 19. Senjata yang tidak bisa diciptakan oleh orang Indonesia. Senjata yang harus diimport lebih dari 1000 triliun. Toh kalaupun kita tidak pake kita bisa menjualnya sebagai aset. Kita bisa menjualnya ke palestina, atau paling tidak memberikan secara gratis karena kita membela Palestina. Kalau tidak kita bisa gunakan senjata itu untuk meluaskan wilayah ke Malasya. Apa salahnya membeli senjata? Kan senjata itu netra

Mengapa Agama menjadi Masalah?

Mungkin Di Bawah Bendera Revolusi masih terlalu banyak cacat untuk dikritik, baik dari segi tafsiran Soekarno pada Filsafat Barat, atau tafsirannya pada Imam Ghozali. Apakah saya merasa pintar dengan pikiran ini? Jelas iya. Dalam pikiran saya, Soekarno saja yang menafsirkan filsafat Barat dan Timur Tengah seperti itu bisa menjadi Presiden Indonesia, apalagi saya, yang tafsirannya lebih bagus, lebih bisa dipertanggungjawabkan, untuk menjadi Presiden Indonesia 5 periode kayaknya terlalu mudah. Ha ha ha, Bukan begitu sih, tujuan dari penulisan ini.  Oke kembali ke topik mengapa Agama menjadi masalah, setidaknya kita sekarang menghadapi beragam konflik agama, baik antara Islam dengan Islam di timur tenggah antara Fatah dan Hamas. Islam Yahudi di Palestina. Bahkan Islam dan Nasionalisme di Indonesia. Iya karena kita akan menganalisa pake pikirannya Soekarno jadi mungkin kita mulai dulu dengan menganalogikan agama sebagai nasionalisme.  Pada era perang dunia. Nasionalisme juga menjadi masala

Perlukah Peka

Perlukah kita peka untuk mentoleransi sebuah kebohongan dan mereka hanya beralasan bahwa diri mereka tidak melakukan hal yang benar karena tekanan. Lalu menjadi pembenaran bagi kita untuk menekan orang lain? Iya jelas perlu, kita berarti harus mengoreksi diri kita untuk tetap bisa memberikan kerileksan kepada orang lain.

I didnt realy care

Israel dan Palestine dalam konflik yang absurd. Tapi kasus ini dibuka dengan gimana cara menyelseaikan permasalahan di Palestine antara Israel dan Palestine. Mungkin dia akan berargument bahwa mereka punya hak yang merdeka. Tapi kasus kita di Papua misalkan juga masih belum tuntas apa isinya. 

347. Sastrawan yah

Makoto Shinkai? mungkin ini jadi alasan yang paling penting buat saya untuk menjadi seorang sastrawan sajah.

348. Kombo

348. Menarik ketika kita mencoba membahas Karl Marx karena Ideologinya terlarang di negera ini. Tapi kali ini saya akan membahas tentang Ekonomi-nya dalam das Kapital. Ini tidak melanggar undang-undang karena yang dibahas adalah Karl Marx sebagai analisa Ekonomi. Bagi Karl Marx uang adalah bentuk keadilan, juga bentuk kebebasan yang mirip dibahas oleh George Simmel dalam Philosopie der Gelden. Kita akan melihat ketika seorang anak yang diberi uang 50 Juta akan memiliki kebebasan lebih dari pada orang yang diberi 5 ribu. Minimal dengan semua ide yang dimiliki anak akan cenderung untuk berbelanja lebih mudah dengan uang yang lebih banyak. Tapi apakah itu benar akan membangun suprastruktur kesadaran dari sang anak? Mungkin yang 50 Juta yang diberikan orang tua pada anak bisa dipakai ke Perancis 2 kali pulang balik, misal harga tiketnya adalah 12.5 juta rupiah. Anak yang memilki uang 5 rb paling hanya bisa membeli kuota yang sedikit. Tapi dengan kuota itu mungkin bisa mendownload sebuah bu

349, lagi

Iya saya gagal lagi di hari 349, maka hari ini semoga jadi hari ke 349. Aku sangat overload dalam pikiran ini. Rasa bersalah terlalu banyak dan saya pikir untuk sekarang menghilang adalah pilihan baik hingga kita akan bertemu kembali dengan kesempatan yang lebih baik.

Aku benar-benar

Aku benar benar sangat stress sekarang. Saya pikir saya membuat keputusan yang benar. Tapi sepertinya setiap keputusan yang saya ambil adalah keputusan yang salah. Saya tidak tahu harus bagaimana? Saya akan memilih untuk meletakan, saya tidak menyukai posisi ini.

Larmor dan Hamilton

349. Larmor formula mamang agak aneh, nilai pararel harusnya nol dengan nilai cross dari dirinya sendiri. Tapi ada nilainya, saya pikir tidak ada fungsi seperti itu tapi ternyata ada yaitu fungsi cos x + jsinx. Precisi disini saya pikir adalah vektor sudut dari vektor itu. Larmor formula bisa dibuat untuk menganalisa polarisasi pada antena. Sayangya ada beberapa notasi Hamilton yang masih tidak jelas. Hamilton yang saya temukan spertinya hanya sebuah fungsi untuk menunjukan methode lain untuk menganalisa total energi pada sistem. Berbeda dengan hukum Newton yang menambahkan langsung energi benda bergerak dengan energi benda untuk tetap diam. Hamilton sepertinya mengurangi 2 kali energi mekanik (dengan menjumlahkan semua momentum dengan kecepatan) dikurangi dengan lagrang(energi benda bergerak dikurangi benda diam.) Apa kaitnya antara hamilton sama Larmor? Hmm

Tebet

Image
Jalan di Tebet Mungkin tebet adalah salah satu tempat di Jakarta yang mirip dengan perumahan sebelah UNPAD Dipati Ukur. Tempatnya memang rada tertutup dengan jalan. Walau beberapa tempat di Tebet, seperti rukonya lebih cenderung nyaman seperti rumah kita sendiri.  Dulu saya sering merasa berjarak dengan orang Jakarta. Memang beberapa sangat seolah ingin menutup diri dari luar. Tapi ketika kita mencoba lebih dekat dengan orang jakarta, kita akan serasa menjadi keluarga mereka. Mungkin hanya sebagian orang yang memiliki tatapan keluarga seperti orang Jakarta. Faktor ekonomi menentukankah? Yah, mungkin seperti itu, tapi saya sering bercanda dengan satpam dikantor saya. Bahkan sering disuruh beliin kopi, kalau terkesan pemalakan memang mirip seperti itu, tapi bagi saya itu sebuah keakraban. Saya justru lebih tenang seperti itu. Mereka berfikir bahwa saya kaya, padahal gaji beda tipis.  Memang ada 2 kelas di Jakarta yang saya rasakan. Kelas dimana orang sangat bisa akrab dan kelas dimana or

Tanpa Kehidupan

Bagaimana rasanya hidup tanpa kehidupan. Misal kita tinggal di planet mars, bisakah kita tinggal disana dengan menyadari bahwa di planet itu kita menemukan beragam kondisi eksistensial. Saya tidak mengerti

Mantap

 Bucin mantap